Sekitar satu setenahtahun yang lalu, mama mertua di Bandung mengirimkan paket berupa Mustofa Kentang. Seminggu sebelum sampai beliau memberitahukannya kepada kami, bahwa mama mengirimkan paket berupaMustofa Kentang. Menurut info di berikan, katanya Mustofa kentang ini enak sekali untuk lauk nasi, isinya campur-campur. Kerena saya belum tau apa itu Mustofa Kentang, dan menjadi penasaran di buatnya akhirnya saya mencari tahu informasinya di internet. Oooohh kering kentang maksudnya. Hmmmm pantaslah jauh-jauh di kirim dari Bandung, ini kan makanan kesukaan sang putra tercinta.
Satu minggu berlalu, akhirnya yang di tunggu-tunggu sampai juga. Sesampainya di rumah langung deh bungkusan coklat itu kami buka bersama-sama, dan ternyata hmmm....
iya enak yaa, yang ini ada campuran ikan teri keringn dan kacang gorengdan bawang gorengya. Dulu mamak saya juga suka membuat kering kentang seperti ini. biasanya disajikan bersama opor ayam, hanya untuk Mustofa Kentang ini sepertinya menggunakan terasi untuk bumbunya. tak btuh waktu lama untuk menghabiskannya.
Disini saya mencoba membuatnya, namun untuk resep yang satu ini saya tidak merendamnya dengan air kapur sirih terlebih dahulu dan saya tidak menggunakan ikan teri kering. Jadi hanya kentang dan kacang goreng saja. Di karenakan maraknya isu tentang ikan berformalin, yang katanya salah satu cirinya adalah jika ikan itu kering dan saat di goreng tidak hancur berarti ikan itu berformalin, dan yang jelas lalat tidak mendekat.Oooohhh di sini ikan asin bergunung-gunung pun, tak ada lalat tuhh lalat yang mendekat, ada pun hanya beberapa saja, tak seperti yang saya lihat dulu Di Garut, di sana jika ada warung yang menyediakan ikan asin pasti tidak jauh di dekat tumpukan ikan asinya ada kertas perangkap yang ada lem yang sudah penuh dengan lalat. Kadang suka jijik ya kalau lihat begitu, makanya mamak saya dulu setiap beli ikan asin pasti selalu di cuci terlebih dahulu. halah ngapain di cuci kan di goreng juga nanti kumannya mati. Iyasih tapi lain halnya bagi orang yang tidak terbiasa.
Dulu pernah ada kejadian sewaktu saya masih tinggal di tempat bibi suami, kebetulan hari itu kami masak kareng sambai lado (ikan teri kering sambal balado), dan kebetulan saya yang membuang kepala karengnya. dan setelah semua selesai saya eksekusi kepalaya, kemudian saya cuci si kareng tadi. dan dek Rizki bertanya "kak As kok karengnya di cuci ?" lalu saya bertanya "lhoo memang biasanya nggak di cuci yaa?".
yaabegitulah perbedaan kebiasaan.
Bahan :
- 500 gram kentang
- 100 gram kacang tanah
- 7 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 3 buah cabai merah kering
- 1 buah terasi kemasan permen
- 2 sendokmakan minyak untuk menumis
- 5 buah cabai merah keriting, cincang kasar
- 3 butir asam jawa
- 3 lembar daun salam
- 50 gram gula merah
- 1 sendok makan gula pasir
- Garam secukupnya
- 50 ml air
Cara pengolahan :
- Kupas kentang, lalu parut menggunakan parut khussus atau jika anda tidak memilikinya bisa menggunakan pisau biasa saja, iris tipis panjang seperti korek api, lalu goreng hingga kering,sisihkan
- Goreng kacang tanah
- Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus dan cabai keriting cincang hingga harum.
- Masukan daun salam, asam jawa, gula merah, gula pasir, garam dan air,cicipi rasanya.
- Masak hingga mengental dan muncul seperti ramat laba-laba
- Kecilkan api, lalu masukan kentang dan kacang yang telah di goreng tadi, aduk-aduk hingga bumbu merata.
- Sajikan
Selamat Mencoba !
No comments:
Post a Comment